Senin, 28 April 2014

Para Petani Ujung Tombak Kedaulatan Pangan

4 Pilar Goes To Campus membahana di Cianjur salah satu sentra penghasil beras untuk negeri ini tepatnya di Universitas Suryakancana. Kampus nan asri dikelilingi hamparan sawah membuat mata senang memandangnya. Pada kesempatan ini tema dialog yang disertai guyonan segar pelawak ibukota adalah "Kedaulatan Pangan" cocok dengan suasana Cianjur yang terkenal
dengan beras Pandan Wangi-nya selain bumbu masak Tauco-nya. Hadir pada kesempatan ini narasumber antara lain: Arief Budimanta Pimpinan Fraksi PDIP MPR RI , Dedi Mulyadi Akademisi Universitas Suryakancana, dan Warta Praktisi Pertanian. Hadir pula untuk membuat suasana cair pelawak ibukota tak asing lagi seperti Dibyo Primus, Jamil Hoki, dan Jaim serta tak ketinggalan pula presenter Yana Indrawan dan Chintya Sari.
Arief Budimanta dalam kesempatan ini membacakan sambutan Pimpinan MPR RI perihal Kedaulatan Pangan dikaitkan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan bernegara memaparkan acara ini adalah salah satu bentuk sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam hal ini Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI selain ToT (pelatihan untuk pelatih), Outbound dikalangan mahasiswa, Focus Group Discussion dan Seminar dikalangan sivitas Akademika Perguruan Tinggi, dan tak lupa ketinggalan cerdas cermat dikalangan siswa SLTA.
Dwidja Priyatno Rektor Universitas Suryakancana dalam sambutannya merasa senang dan suatu kehormatan acara ini diadakan di kampusnya. Selain itu masih dalam sambutannya 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara erat kaitannya dengan Kedaulatan Pangan. Karena dikampus ini memiliki Fakultas Pertanian semoga menjadi kontribusi buat dunia pertanian dalam hal membangun karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.  
Diskusi perihal kedaulatan berjalan dengan suasana hangat. Arief Budimanta dalam paparannya menyatakan bahwa dalam tataran implemantasi kedaulatan pangan Pemerintah dan DPR sudah membuat kebijakan dalam membentuk Undang-Undang seperti asuransi pertanian apabila gagal panen, force majeur, banjir, dan hama. Selain itu perlunya ada perlakuan istimewa (affimative action) untuk petani seperti insentif pajak, beasiswa dan akses sekolah bagi anak petani hal ini dimaksudkan supaya petani betah menjalani profesinya dimana generasi sekarang enggan menjadi petani.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pada tataran teknis dalam rangka memperkuat sektor pertanian adanya kebijakan khusus seperti akses permodalan dan perlunya penyuluhan masalah manajemen pertanian yang moderen. Arasumber lainnya Warta Praktisi pertanian melihat kondisi petani dan pertanian masih termarjinalkan. Petani masih miskin hidupnya, akses buat kesehatan dan pendidikan minim kondisi sampai kapan terjadi.

Arief Budimanta dalam kata penutupnya menjelaskan, perlu ada komitmen dan paradigma pro kebijakan pertaian dan petani secara afirmatif di bidang sumber daya manusia, riset dan teknologi, permodalan dan produktifitasnya maka akan terjadi kedaulatan pangan seperti ang ikta cita-citakan semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Domain Hosting